sumber : http://tempatwisatadibandung.info/wp-content/uploads/2015/03/tempat-wisata-alam-air-terjun-dago-pakar-di-bandung1-e1425731844239.jpg
sumber : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgX-Ajg5qO867nESwAaf0dJh63Z5pZSA63V-o2Be8O7yZenOlb62fCfEDFYYu1KKHkNp0QwRHadEkDu1cjei2VJKl4SLGec8oUkfqVHAiqKOc2Bk_6YuLONA8AP9ujiA5cp5AhjxuZ3GoAX/s1600/20150419_104409.jpg
Bagi sebagian besar masyarakat Bandung, pasti tidak asing lagi mendengar tempat yang bernama Dago Pakar dan kawasan wisata Maribaya. Dago Pakar atau yang sebenarnya bernama Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda adalah sebuah kawasan hutan yang masih tersisa di kota Bandung. Terletak di daerah Bandung Utara, taman hutan raya ini merupakan taman hutan raya yang pertama di Indonesia. Diresmikan oleh Presiden Soeharto bertepatan dengan tanggal kelahiran Ir. H. Djuanda. Sedangkan Maribaya adalah sebuah kawasan wisata terusan Dago Pakar di daerah Lembang yang menyajikan pesona air panas dan beberapa air terjun. Untuk mencapai Dago Pakar dari Bandung, bisa dimulai dari Terminal Dago. Yang kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki atau menyewa ojek sejauh kurang lebih 500 meter.Kawasan Dago Pakar sangat sejuk karena pohon-pohon yang besar dan rindang tumbuh. Begitu juga kolam ikan yang luas yang bisa kita jadikan tempat wisata sepeda air. Taman hutan raya ini sesuai fungsinya sebagai taman hutan raya merupakan tempat konservasi flora dan fauna, pendidikan dan penelitian botani, serta rekreasi di alam terbuka. Bukan bertujuan utama sebagai sarana mendapatkan keuntungan finansial.
Masih di kawasan Dago Pakar, terdapat gua peninggalan penjajah Jepang. Dibangun oleh pekerja pribumi dahulu yang dikenal dengan nama romusha. Gua yang berupa lorong-lorong sebagai pertahanan perang zaman dulu yang tidak begitu panjang yang di dalamnya terdapat ruangan-ruangan. Kita bisa menyusuri gua-gua tersebut. Tidak perlu khawatir akan gelap karena ada banyak penyedia jasa penyewaan lampu senter di sekitar mulut gua.