Sebuah lembah kecil di belahan utara kota Bandung tepatnya di wilayah lingkungan perumahan Vila Triniti, sebelumnya hanyalah sebuah tempat yang ada di alam khayal semata. Lembah kecil yang dilindungi oleh tebing batu yang kokoh merupakan latar belakang panggung teater alam kecil, sebuah paduan suara terbentuk oleh alunan gemericik air, hembusan angin pegunungan yang memainkan daun-daun bambu menjadi pengiring orkestra alam yang tiada banding.
Di tempat inilah Kampung Daun berdiri dengan segala kesederhanaannya. Bangunan-bangunan kecil yang tertata rapi dan penuh dengan karya seni bertebaran bagaikan wadah-wadah yang siap untuk merangkul kerinduan kepada alam.
Sosok para warga kampung bagaikan penari alam keluar dari peraduan, melenggok dengan lincah menyuguhkan suatu makna yang bersahabat, membawakan panganan yang diolah oleh pakar cita rasa merupakan suatu atraksi yang akan memuaskan rasa lapar dan dahaga dari setiap baraya yang berkunjung.
“KAMPUNG DAUN” memberikan sesuatu yang lain berupa paduan nilai seni dan keanekaragaman budaya yang tercipta oleh tangan-tangan terampil para maestro. Hal ini dapat dirasakan oleh setiap baraya yang penasaran untuk menikmati hasil karya anak bangsa yang tak ternilai.
Suasana kental kampung tradisional yang romantis tatkala mentari dan bulan silih berganti mewarnai dedaunan di sepanjang area perkampungan. Serasa dimanja alam yang begitu dekat dengan baraya yang singgah seakan membawa sejuta kenangan bagaikan di kampung halaman.
Inilah segala bentuk kesederhanaan dan kebersahajaan kehidupan, teater alam kecil KAMPUNG DAUN yang selalu ingin merangkul kerinduan setiap baraya dan kebersamaan mewujudkan mimpi indah menjadi kenyataan.
asik makan2 di kampug daun
BalasHapuselblogderapa.blogspot.com
pingin main ke kampung daun... sepertinya menarik nich lokasinya
BalasHapus